Google Translate

Kamis, 05 September 2013

Pelajaran dari Ospek Mahasiswa

Saya baru selesai mengikuti kegiatan ospek di kampus dan alhamdulillah saya mendapatkan gelar "Mahasiswa Contoh" karena berhasil memiliki perubahan tingkah laku yg terbaik.

Jadi begini ceritanya.

Saat ospek hari pertama saya melakukan banyak pelanggaran, bahkan saya juga melakukan pelanggaran berat. Total saya telah melakukan 6 pelanggaran di hari pertama.

Kemudian di hari kedua saya berubah drastis. Saya tidak melakukan kesalahan apapun. Begitu pula pada hari ketiga.

Oleh karena itu, pada saat penutupan kegiatan ospek, saya dipanggil oleh panitia untuk maju ke depan kawan-kawan seangkatan saya, kemudian panitia mengatakan kalau saya adalah mahasiswa yg melakukan banyak kesalahan bahkan termasuk pelanggaran berat.

Saya pun tertunduk malu. Malu karena saya dianggap seorang pecundang yang sering melanggar peraturan. Namun kemudian panitia tersebut melanjutkan kata-kata nya. Dia mengatakan kalau saya adalah mahasiswa yang menunjukkan niat paling baik karena telah berubah drastis, dari yg awalnya seorang pelanggar peraturan, kemudian menjadi seorang yg baik dan tidak melanggar apapun.

Jadi intinya, selalu baik adalah hal yg bagus, tapi bila buruk berubah menjadi baik, itu adalah hal yg terbaik.

Always good is good, but turn to be good is better.

Senin, 26 Agustus 2013

Quote from Manado

Ketika saya berlibur ke Manado, selain menikmati keindahan alam dan pariwisatanya, saya juga mendapatkan banyak pelajaran berharga. Diantaranya adalah saya mendapatkan banyak quote dari orang2 di sana.

"Kita hidup untuk mengorangkan (menghargai) orang lain"

"Percuma kita jadi orang kaya kalau tidak ada lagi alam untuk dinikmati"

"Hidup itu seperti diving, anda harus tenang kalau mau tetap hidup"

"Batu karang itu memang terlihat indah, tapi sangat tajam sehingga anda terluka saat menyentuhnya"

"Pintu keluar itu sebenarnya adalah pintu masuk ke tempat berbeda yg lebih luas"

Minggu, 25 Agustus 2013

Datang Tepat Waktu Agar Dihargai

Datang tidak tepat waktu adalah hal yang biasa di Indonesia. Bahkan Indonesia memiliki kata khusus untuk menunjukkan keterlambatan ini, yaitu "ngaret". Bayangkan itu. Ada sebuah kata khusus untuk menggantikan kata terlambat. Setahu saya, hanya bahasa Indonesia lah yg demikian adanya.

Di Eropa, apabila anda terlambat 10 menit saja maka anda akan dimarahi dan anda harus minta maaf karena anda telah tidak sopan terhadap orang yg menunggu tersebut. Ini cukup masuk akal karena menurut saya apabila anda datang terlambat artinya anda tidak menghormati orang yg menunggu anda tsb.

Anda pasti pernah memiliki janji dengan seseorang untuk bertemu di suatu tempat jam 10 pagi tepat. Anda pun berusaha datang tepat waktu. Lalu anda datang ke tempat yg dijanjikan tsb tepat jam 10. Namun setelah lebih dari setengah jam, teman anda belum juga datang. Bagaimana perasaan anda ? Saya yakin anda pasti pernah merasa kesal walaupun lama-kelamaan anda akan merasa biasa saja karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut.

Alangkah baiknya kalau kita memiliki janji untuk bertemu dengan seseorang, kita telah tiba di lokasi 10 menit sebelum waktu yg dijanjikan, sehingga orang yang ingin bertemu dengan kita itu akan merasa dihargai dan dihormati.

Ingat, apabila anda datang terlambat dari waktu yang dijanjikan, artinya anda tidak menghormati orang lain. Dan bukankah cara untuk dihormati adalah dengan cara menghormati orang lain ? Dari hal ini bisa kita tarik kesimpulan. Apabila anda ingin dihormati, maka datanglah tepat waktu.

Kamis, 22 Agustus 2013

Hangatnya Kekeluargaan dalam Kegiatan Tegak Tarub

Saya teringat, dulu ketika saya masih berumur 5 tahun, saya melihat sebuah kegiatan masyarakat yang benar-benar mencerminkan sikap gotong royong. Nama kegiatan itu adalah tegak tarub. Tegak tarub adalah sebuah kegiatan membangun tenda sementara untuk pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Mungkin anda berpikir, apa yang spesial dari acara membangun tenda pernikahan ?

Begini, coba anda lihat apabila akan diadakan sebuah acara pernikahan. Siapa yang membangun tendanya ? Tukang. Hal inilah yang menjadi perhatian saya.

Dulu, apabila ada tetangga akan mengadakan sebuah acara, maka masyarakat sekitar akan dengan sukarela membantu. Oh iya, orang-orang di kegiatan tegak tarub tadi tidak dibayar sepersen pun. Namun sekarang orang-orang begitu sibuk untuk melakukan itu, lebih baik memanggil tukang bukan ? Artinya, tidak bisa dipungkiri bahwa orang-orang dulu jauh lebih baik dalam hal bermasyarakat..

Mereka rela berkorban waktu dan tenaga untuk membantu tetangga yang akan mengadakan acara pernikahan. Mereka memiliki sikap gotong royong, bekerja sama untun mencapai sebuah tujuan.

Bayangkan berbagai keakraban yang didapat di kegiatan tegak tarub tsb. Rasa kekeluargaan dan hangatnya persaudaraan. Tidak heran kalau di saat saya kecil, saya sering sekali mendengar ungkapan "Tetangga adalah keluarga terdekat kita,"

Saya tahu, mungkin kita semua terlalu sibuk dengan kegiatan kita masing-masing, tapi alangkah manisnya kalau kita bisa membangun rasa persaudaraan dan kekeluargaan itu lagi.

Ayo kita bangun lagi semua hal baik di atas. Sulit ? Lakukanlah hal-hal baik kecil dengan keikhlasan yang besar.

Selasa, 20 Agustus 2013

Uang Bukan Jawaban

Hari ini saya berpikir tentang orang2 yang hidupnya terlalu mengejar harta. Terlalu mengejar uang. Mereka pikir uang adalah segalanya. Mereka pikir uang adalah jawaban dari tiap masalah.

Ketika anda miskin anda mungkin bertanya2 "apa yg membuat hidup ini bahagia ?" atau "apa yg kurang dalam hidup saya ?" Akhirnya anda sibuk bekerja siang malam untuk mendapatkan uang sebanyak banyaknya. Lalu anda berhasil. Anda menjadi orang kaya. Lalu apa ? Apakah anda  mendapatkan jawaban dari pertanyaan anda tadi ?

Lalu apakah anda mendapatkan jawaban tentang bertuhan ? Tentang cinta dan kasih sayang ? Apakah anda telah mendapatkan jawabannya ?

Sayangilah apapun yang anda miliki saat ini. Syukuri. Nikmati.

If you are rich, you will know, money is not the answer.

Senin, 19 Agustus 2013

Menjadi Lebih Dewasa Setelah Lama Tidak Menulis

Sudah sekian lama saya nggak update isi dari blog ini. Terlalu disibukkan oleh berbagai macam kegiatan di sekolah. Setelah lebih dari 1 tahun ini pula saya merasa menjadi orang yg lebih dewasa lagi, menjadi org yg lebih ahli dalam membaca berbagai macam kondisi kehidupan.

Satu hal yg sangat ingin saya sampaikan adalah saya melihat teman2 saya menjadi begitu dekat dengan Tuhan ketika mendekati ujian nasional dan tes masuk perguruan tinggi.

Saya hanya akan mengomentari sisi baiknya bahwa setiap orang akan menjadi lebih dekat dengan Tuhan ketika mereka berada pada posisi paling terpuruk. Lalu apakah Tuhan akan membantu apabila kita dekat dengan-Nya hanya saat kita terpuruk ? Entahlah

Tuhan bisa membawa kita dari kondisi terpuruk menuju ke kondisi yg baik. Lalu bayangkan apabila kondisi anda sekarang sedang baik dan Tuhan membantu anda ! Bayangkan betapa hebatnya anda sekarang !
Dekatlah dengan Tuhan kapanpun, dimanapun,